saat orang bijak bersuara...

aku sempat mendengar...

orang bijak berbicara soal cinta...

orang siap jatuh cinta, maka ia harus menyiapkan diri untuk menjalin sebuah hubungan, siap untuk berkomitmen...

setelah itu...
orang yang sedari awal menyatakan diri untuk membina suatu hubungan, maka ia harus siap lima pertimbangan berikut ini, jika tidak ya tidak usah jatuh cinta apalagi mesti menjalin hubungan dengan lawan jenis...

1. siap materi
2. siap waktu
3. siap emosional
4. siap sakit ati
5. siap patah ati...

maka siapkanlah dirimu untuk menghadapi hal terburuk tersebut...

padahal kalo dipikir>>>> emang ada orang yang minta jatuh cinta toh akhirnya juga sakit ati????

cinta itu kan datang dan pergi seenak mereka sendiri kan???


trus walo kita gak siap dengan 5 pertimbangan tadi, tapi cinta udah keburu dateng duluan gimana?

apa kita mesti menjah dari berkah Tuhan yang terindah itu?

hidup, perjuangan tiada akhir

Hidup adalah sebuah perjuangan…

Dari sel sperma yang berjuang demi menembus sebuah sel telur…dari beribu ribu sperma yang berlari layaknya dalam sebuah lintasan, mengapa hanya satu yang mampu menembus sel telur? Karena hidup memang sebuah perjuangan…

Setelah menjadi manusia setengah jadi, rupanya perjuangan itu belum juga berakhir, sang orok mesti harus berjuang untuk tetap hidup di dalam rahim sebelum akhirnya menghirup udara oksigen yang semakin lama semakin sesak karena penuh dengan polusi dimana mana…

Sang bunda juga mesti berjuang demi hidup sang anak yang selama 8 bulan 12 hari ia kandung…

Detik detik kelahiran terasa begitu miris, saat kepala sang bayi keluar dari rahim ibu, darah mengalir… tangisan bayi terdengar, memenuhi isi ruangan…

Oh begitu beratkah perjuangan hanya untuk menghadirkan sebuah kehidupan baru?

Hidup adalah perjuangan tiada akhir…

Perjuangan masih belum selesai…sang bayi mesti belajar ngomong…sepatah dua kata, kadang tersedak…

Mesti belajar merangkak, terkadang hingga terpeleset…

Mesti belajar berdiri, tertatih-tatih, terkadang terjatuh dari pegangannya…

Hingga berlaripun tak semulus yang dipikirkan, tersandung, jatuh, sakit, berdarah, lecet…

Memasuki bangku sekolah, perjuangan semakin berat…

Perjuangan untuk menjadi yang nomer satu di kelas…

Semakin bertambah tahun…perjuangan untuk dapat diterima oleh lingkungan sekitar…mendapatkan teman yang mampu menerima diri kita apa adanya…

Masih jauh siklus ini berjalan…

Ujian masuk SMU atau Universitas favorit…

Menemukan sang kekasih yang tetap kita perjuangkan agar tetap bersama kita sampai nanti berakhir di pelaminan…

Saat tua tiba, wajah ini berkerut, rambut memutih, tubuh tak sekuat dulu lagi, sakit mulai menggerogoti tubuh ini…

Kita masih akan terus berjuang untuk tetap hidup…agar terbebas dari rasa sakit itu…walau kita tau bahwa kehidupan akan segera berakhir bagi kita, toh hidup memang harus berakhir bagi setiap orang kan?

Perjuangan itu berakhir, dan kita tiba pada suatu masa tanpa perjuangan…hanya ada ketenangan…

suara kejujuran...

Ketika si jujur mulai berkata jujur tapi kebohongan malah menjadi sebuah tuan yang tak akan pernah terlepas.

Jujur seakan menjadi sebuah keterbelengguan yang tak kan pernah habis di makan masanya.

Ada saja yang menjadi korban dalam suatu dunia kebohongan

Jujur menjadi terbelenggu

Jujur menjadi tersembunyi di antara nafas kemunafikan

Jujur tak lagi jujur

Kemunafikan, kebohongan, kepura puraan kini menjadi tuan yang memerintahkan seluruh saraf otak untuk selalu mencari alasan agar tak ada lagi kejujuran

Dunia ini sudah penuh dengan orang orang bohong

Orang orang munafik

Orang orang yang hanya menganggap dirinya sok penting di antara yang lain

Jujur bukan lagi menjadi kebiasaan baik melainkan kebiasaan baru yang mewah yang tak semua orang memilikinya

Kebiasaan yang membiasakan orang untuk menjadi orang lain karena kebohongan telah menjadi sebuh predikat baru dalam diri mereka.